MOHON DUKUNGAN

MOHON DUKUNGAN

Selasa, 11 September 2012

Fatwa Qardhawi tentang Qadha dan Qadar


Fatwa Qardhawi tentang Qadha dan Qadar 

Selasa, 11 September 2012, 15:23 WIB
wordpress.com
  
Fatwa Qardhawi tentang Qadha dan Qadar (3-habis)
Ilustrasi

Suatu pendapat mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada manusia sudah ditentukan sejak zaman azali. 

Hal itu seperti masalah kematian, rezeki, keberuntungan, kegagalan, kebahagian dan kesengsaraan di dunia, sebagai ahli surga atau ahli neraka. 

Kalau demikian halnya, apa arti usaha manusia? Apakah dokter dapat menyelamatkan manusia dari kematian? Apakah kerja keras, usaha yang terus-menerus, manajemen yang teratur dalam perdagangan atau pertanian ada hubungannya dengan penambahan rezeki? Apakah rezeki itu sudah ditentukan batas dan ukurannya, baik kita bekerja maupun bermalas-malasan?

Menurut Syekh Yusuf Qardhawi, sebetulnya tidak ada hal yang harus dibingungkan dalam masalah ini, karena Islam telah memberikan jawaban yang memadai, yaitu:

1. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini sudah ditulis dan dicatat sebelumnya. Hal ini sudah dimaklumi secara pasti dari Islam dengan tidak diragukan lagi, meskipun kita tidak mengetahui bagaimana cara penulisannya dan apa isi kitab yang memuat ketentuan itu.

Yang kita ketahui bahwa Allah SWT telah menciptakan alam semesta ini dengan bumi dan langitnya, dengan benda-benda mati dan makhluk hidupnya, sesuai dengan takdir (ketentuan azali) di sisi-Nya. 

Allah menciptakan segala sesuatu dengan ilmu dan hitungan-Nya. Segala sesuatu di alam semesta ini terjadi sesuai dengan ilmu dan kehendak-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam Firman-Nya berikut ini;

"... tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kekal dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Yunus: 61).

"... tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Al-An’am: 59).

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid: 22).

 2. Pengetahuan yang menyeluruh, perhitungan yang teliti, dan pencatatan yang meliputi segala sesuatu dan peristiwa sebelum terjadinya semua ini tidak menafikan (meniadakan) ijtihad dalam berusaha dan mencari atau melakukan sesuatu yang menjadi sebab bagi sesuatu yang lain.

Jika Allah menentukan akibat, Dia juga menentukan sebabnya, sebagaimana Dia telah menentukan natijah (kesimpulan) sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan-Nya. 

Karena itu, Dia tidak menetapkan keberhasilan bagi orang yang mencari keberuntungan dengan cara sembarang, tetapi Dia menetapkan keberhasilan bila wasilah-wasilahnya dipenuhi dengan baik, seperti kesungguhan, kemauan keras, kejelian, kecermatan, ketelitian, kesabaran, keuletan, dan sebab-sebab lain. 

Alhasil, yang ini (keberhasilan) berarti sudah ditakdirkan dan ditulis, dan yang itu (kegagalan) pun sudah ditakdirkan dan ditulis.

Jadi, mencari sebab tidak menafikan qadar, bahkan ini termasuk qadar juga. Karena itu, ketika Nabi SAW ditanya tentang apakah obat dan sebab-sebab atau usaha yang sekiranya dapat melindungi seseorang dari sesuatu yang tidak diinginkannya dapat menolak takdir Allah, beliau menjawab dengan jelas, "Itu termasuk qadar (takdir) Allah juga.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).

Ketika wabah penyakit sedang melanda negeri Syam, Umar bermusyawarah dengan para sahabat dan ia mengambil keputusan untuk tidak memasuki negeri Syam serta kembali pulang bersama kaum Muslimin.

Mendengar keputusan seperti itu, seorang sahabat bertanya kepadanya, "Apakah engkau hendak lari dari takdir Allah, wahai Amirul Mukminin?” 

Umar menjawab, "Benar katamu, lari dari qadar Allah menuju qadar Allah juga. Bagaimanakah pendapatmu, jika engkau turun pada dua petak tanah, yang satu subur dan yang satu gersang, bukankan jika engkau menggarap yang subur berarti engkau menggarapnya dengan qadar Allah? Dan jika engkau menggarap yang tandus berarti engkau juga menggarap dengan qadar Allah?”

3. Qadar merupakan perkara gaib yang tertutup buat kita. Kita tidak mengetahui bahwa sesuatu itu telah ditakdirkan kecuali setelah terjadi. 

Adapun sebelum terjadi, kita diperintahkan untuk mengikuti sunnah kauniyyah (sunnatullah pada alam semesta) dan aturan-aturan syarak, untuk mendapatkan kebaikan bagi din (agama) dan dunia kita.

Seperti dikatakan penyair, “Sesungguhnya perkara gaib itu adalah kitab yang dijaga oleh Pencipta alam semesta dari pandangan mata semua makhluk-Nya. Tak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali setelah lembarannya dibuka lewat kejadian dari masa ke masa.”

Sunnah Allah terhadap alam semesta dan syarak-Nya mengharuskan kita melakukan hal-hal yang menjadi sebab terjadinya keberhasilan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang yang paling kuat imannya kepada Allah dan kepada qadha dan qadar-Nya, yaitu Rasulullah SAW. 

Beliau mengambil persiapan, menyiapkan tentara, mengirim mata-mata, memakai baju besi, mengenakan topi baja, menempatkan pasukan panah di mulut bukit, menggali parit di sekeliling Kota Madinah, mingizinkan para sahabat berhijrah ke Habasyah dan ke Madinah.

Beliau berhijrah dan melakukan berbagai upaya yang sekiranya dapat menyelamatkan beliau dalam perjalanan hijrahnya. Beliau menyiapkan kendaraan tunggangan, mengambil penunjuk jalan untuk menemaninya, mengubah jalan yang ditempuhnya (mencari jalan lain), bersembunyi di dalam gua, melakukan upaya untuk memperoleh makanan dan minuman, dan menyimpan makanan bagi keluarganya untuk masa satu tahun. Dengan demikian, beliau tidak menunggu datangnya rezeki dari langit.

Kerika ada orang bertanya kepada beliau apakah ia harus mengikat untanya ataukah membiarkannya sambil bertawakal kepada Allah, beliau menjawab, “Ikatlah dan bertawakallah.” (HR Ibnu Hibban dengan isnad sahih dari Amr bin Umaiyah Adh Dhamri).

“Larilah engkau dari orang yang berpenyakit lepra, sebagaimana engkau lari dari singa.” (HR Bukhari).

4. Iman kepada qadar tidak menafikan kerja dan usaha. Sebaliknya, mendorong kita untuk bersungguh-sungguh meraih apa yang kita inginkan dan menjaga diri dari sesuatu yang tidak kita inginkan.

Karena itu, tidak dibenarkan orang bersikap malas dan suka menunda-nunda pekerjaan untuk melemparkan segala beban dan tanggungannya, dosa dan kesalahannya kepada qadar. Sebab, sikap demikian itu menunjukkan kelemahan dan lari dari tanggung jawab.

Jumat, 31 Agustus 2012

Gara-Gara Iddah, Pemimpin Yahudi Masuk Islam


Gara-Gara Iddah, Pemimpin Yahudi Masuk Islam

Jumat, 31 Agustus 2012, 22:12 WIB
socyberty.com
  
Gara-Gara Iddah, Pemimpin Yahudi Masuk Islam

Peneliti genetika yang juga pemimpin yahudi di Albert Einstein College menjadi mualaf.



AL-AKHBAR ON LINE - AMERIKA -- Robert Guilhem, pakar genetika dan pemimpin yahudi di Albert Einstein College menyatakan dengan tegas soal keislamannya. Dia masuk Islam setelah kagum dengan ayat-ayat Al-Quran tentang masa iddah wanita muslimah selama tiga bulan. Massa iddah merupakan massa tunggu perempuan selama tiga bulan, selama proses dicerai suaminya.
 
Seperti dikutip dari societyberty.com, hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan, massa iddah wanita sesuai dengan ayat-ayat yang tercantum di Alquran. Hasil studi itu menyimpulkan hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan.
 
Dia mengatakan jika pasangan suami istri (pasutri) tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25-30 persen. Gelhem menambahkan, tanda tersebut akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Karena itu, perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik khusus laki-laki lainnya setelah tiga bulan.

Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja. 

Penelitian serupa dilakukannya di perkampungan nonmuslim Amerika. Hasil penelitian membuktikan wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Ini berarti, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.

Sang pakar juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Hasilnya menunjukkan istrinya ternyata memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.
 
Setelah penelitian-penelitian tersebut, dia akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia meyakini hanya Islam lah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah yang paling bersih di muka bumi ini.

Senin, 27 Agustus 2012

APA TUJUAN dan TUGAS HIDUP MANUSIA DI BUMI INI MENURUT ALLAH?


APA TUJUAN dan TUGAS HIDUP MANUSIA DI BUMI INI MENURUT ALLAH?

“Mari kita saling ingat mengingatkan dlm kasih sayang dan bersabar”

.
Dengan Nama ALLAH swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga ALLAH swt. membimbing saya untuk menjelaskan “Apa tujuan & TUGAS hidup manusia diciptakan oleh ALLAH” yang tertulis dalam Al Quran Nur Karim. Sebagai buku pedoman hidup manusia.
.
Setiap manusia haruslah mengetahui siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas2 hidupnya, berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah meninggalkan dunia ini?
.
Kalau manusia tidak bisa menjawab dengan benar, maka hidupnya seperti manusia yang hidup di hutan2 yang menutup auratnya dengan daun daunan. Mereka tidak berilmu.
Mereka tidak tahu tujuan&TUGAS hidupnya. Mereka menjalankan hidup seperti binatang saja yaitu kawin, beranak, dan kalau sudah dewasa anak di kawinkan lagi demikian seturusnya dan terakhir meninggal dunia.
.
Orang orang yang tinggal di kota pun banyak yang tidak mengetahui tujuan & TUGAS hidupnya. Ada yang mengatakan untuk mencari hidup yang bahagia, berkeluarga serta membesarkan dan mendidik anak2.
Mencari hidup yang bahagia juga bermacam macam;
ada yang bertapa, berzikir berjam jam di kamar yang gelap,ada yang hidup sederhana, ada yang mencari uang untuk memenuhi keinginannya, dll.
Apakah tujuan & TUGAS hidup mencari bahagia menutut ALLAH? Jawabannya adalah tidak.

allah-in-heart-1

Pendapat ulama2/usztad2 pun berbeda beda.
Ada sebahagian ulama mengatakan untuk mencari ALLAH atau mendekati diri kepada ALLAH dengan berzikir (memuji2 ALLAH) dlm kamar, dan bertapa.
Ada yang mengatakan untuk beribadah kepada ALLAH dengan menjalankan shalat, puasa,naik haji dan berzakat. Kalau rukun islam ini sudah dikerjakan,sudah merasa berislam yang benar. Mana yang benar cara2 demikian?
.
Untuk mendapatkan jawaban yang benar mari kita lihat Al quran yang di buat oleh ALLAH. Yang mana ALLAH juga menciptakan manusia, sudah tentu ALLAH lah yang Maha Tahu akan ciptaannya bukan?
Dalam AL Quran ALLAH telah dijelaskan dengan detail dan sempurna.
,
Selama ini kita sering mendengar dari ulama2 yang menjelaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada ALLAH sebagaimana ayat QS 51:56 menjelaskan.
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”
.
Beribadah (worship) kepada ALLAH diartikan menyembah(shalat) kepada ALLAH, berpuasa, naik haji, berbuat kebaikan2 dll.Kalau sudah menjalankan rukun islam ini(ritual), maka mereka sudah merasa beragama dengan benar.
Sesungguhnya bukanlah demikian menurut ALLAH. Penjelasan seperti diatas itu belumlah sempurna, sehingga hasilnya pun juga tidak sempurna. Seperti kita lihat masarakat islam sekarang ini yang masih terbelakang.
.
Beribadah kepada ALLAH bukanlah menyembah ALLAH saja, bukan menjalankan rukun islam yang lima saja, dan berbuat kebajikan saja, tetapi maknanya jauh dari itu.
Kalau diartikan seperti diatas ini,maka kita lihat hasilnya adalah masarakat yang tidak produktif alias miskin.Sangat menyedihkan bukan?
.
Beribadah kepada ALLAH SWT artinya mengabdi atau bekerja untuk ALLAH dengan sungguh2.
ALLAH adalah Raja di Raja di bumi dan dilangit ini. Sebagai hamba2 atau pekerja2 (kariawan2) ALLAH,maka manusia seharusnya patuh dan taat mengikuti semua peraturan2 ALLAH bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berkerja di dunia ini.
.
Semua peraturan2 ALLAH itu tertulis dalam kitab2 sucinya; Taurat,injil dan AL Quran. Al Quran adalah buku pedoman hidup manusia yang terakir, dan sempurna.
.
Kita sudahtahu apa tujuan hidup kita yaitu mengabdi atau bekerja untuk ALLAH.
Mari kita lihat pula dalam AL Quran,apakah tugas2 hidup manusia di bumi ini sebagi pekerja2 dari ALLAH?

Jadi ada dua macam; satu tujuan hidup, dan kedua adalah tugas hidup;

Inilah tugas hidup manusia seperti ALLAH mengatakan sebagai berikuti;

“Dialah yang telah menciptakan kamu dari bumi (tanah), dan menjadikan kamu pemakmurnya. (QS.11:61). (menghuni dan mengolah hasil bumi untuk kemakmuran umat manusia, kalau mengingkari perintah ALLAH ini, hidup manusia seperti manusia di hutan2 sama dengan kehidupan bintang.). .
Perintah bekerja untuk memakmurkan bumi, sudah diperintahkan sebelumnya oleh ALLAH kepada Nabi Adam yang diberitahukan kepada Nabi Musa (Taurat) seperti berikut ini;

God said to Adam.
•God said; “You will have to work hard and sweat to make the soil produce anything, until you go back to the soil from which you were formed. You were made from the soil, and you will become soil again” (Genesis 3.18-19.).

Perintah ALLAH kepada Nabi Adam, Nabi Musa, dan Muhammad saw adalah sama yaitu manusia yang diciptakan oleh ALLAH ini harus bekerja keras,sungguh2 untuk memakmurkan bumi, artinya memakmurkan keluarga,masarakat dan umat.

Nanti setiap manusia akan diminta pertanggung jawaban. Siapa yang rajin bekerja untuk ALLAH dan siapa2 yang malas malas bekerja untuk ALLAH.

Anda dapat melihat manusia2 yang tidak mempunyai ilmu, tidak mempunyai (Diin) buku pedoman hidup dari ALLAH, seperti manusia2 yang tinggal di hutan2.
Baju mereka masih terbuat dari daun2 untuk menutupi auratnya, dan tempat tinggal juga terbuat dari daun2 untuk melindungi dari hujan dan panas.
Sampai hari ini kita masih dapat melihat manusia2 yang tidak mendapat ilmu di hutan2. Dari satu generasi ke negerasi berikutnya. Sudah ribuan tahun mereka tetap tidak mempunayi ilmu untuk membangun pradapan yang islam yang maju,modren
Seperti kehidupan Nabi Adam dan Hawa yang menutup auratnya dari daun2 bukan?
.
Sebagai kariawan2 yang baik atau hamba2 ALLAH yang baik maka kita wajib memakmurkan atau mengolah bahan2 baku yang diberikan oleh ALLAH itu baik yang ada di dalam bumi maupun di kulit bumi.
Siapa2 yang tidak mau mengikuti perintah ALLAH ini, mereka tetap hidup seperti orang2 yang tinggal di hutan2 itu dan kalau ada yang tinggal di kota2 mereka pada umumnya hidupnya tidak produktif,miskin, karena mereka tidak mempunyai ilmu dan tidak tahu apa TUGAS hidupnya seperti yang dimaksud oleh ALLAH.
.
Mereka hidup bermalas malas atau hidup ber-santai2. Tugas hidup mereka adalah untuk mencari makan secukupnya, dan kemudian kalau sudah dewasa berkeluarga, beristri dan beranak. Menjalankan rukun islam yang lima.That is it.
.
Perintah2 ALLAH berikutnya kepada manusia adalah untuk mengolah bahan2 baku yang ada dalam bumi yang telah ALLAH sediakan berlimpah limpah agar bisa menjaga agama ALLAH.Perintah ini penting sekali,kalau tidak dilakukan maka umat islam mudah dikalahkan atau ditunduki atau di jajah oleh musuh2 islam.
.
Mohon di perhatikan perintah ALLAH ini dengan baik;
”Dan Kami ciptakan besi (dan perak, emas, almunium tembaga, minyak, dll) yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (untuk di-olah), dan supaya ALLAH swt mengetahui siapa yang menolong agama Nya (Islam) dan Rasul2 padahal ALLAH swt. tidak dilihatnya. (QS..57:25).
.
Setiap orang muslim yang patuh kepada Raja(ALLAH SWT) maka wajib bekerja keras mengolah bahan2 baku seperti; besi,perak, minyak, emas,tembaga, kayu2, pertanian, perikanan dll menjadi barang2 yang berguna untuk kehidupan manusia, mendirikan industri2 bermacam macam barang, dan membuat senjata2 untuk mempertahankan agama ALLAH dan Rasulullah saw dari serangan2 musuh.
Umat islamlah yang diperintah oleh ALLAH, bukan umat lain2nya.
.
Siapa2 yang tidak ikut memakmurkan bumi ALLAH artinya mereka mengingkari perintah ALLAH ini. Hidup mereka akan susah dan kalau terjadi peperangan mudah dikalahkan serta di jajah.
.
Bagaimana untuk mengolah , mendirikan industri2 membuat barang2 yang bermanfaat dan untuk membuat senjata kalau tidak mempunyai ilmu? Makanya ALLAH memerintahkan untuk menuntut dan belajar bermacam macam disiplin ilmu. Bukan belajar ilmu agama saja sebagaimana di artikan oleh sebahagian golongan umat islam.

Banyak ulama2/ustad2 mendirikan madrasah2, tanpa mengajarkan disiplin ilmu2 lainnya kepada murid2, sebagaimana yang terjadi di negara2 islam Saudi Arabia,Pakistan dll. Cara begini adalah salah kaprah,tidak sempurna.setengah2
Tangan2 dari murid2 yang tamatan madrasah2 menjadikan orang2 berilmu agama yang tidak produktif, tapi konsumtif.

Bagaimana mereka bisa mentaati perintah ALLAH diatas tadi. Bagaimana mereka bisa mempertahankan agama ALLAH, kalau tidak mempunyai ilmu2 lain2nya.
Sistem pendidikan seperti ini perlu diperbaiki oleh generasi muda2.
.
Inilah perintah ALLAH berikutnya;
“ALLAH akan meninggikan orang orang yang beriman di antara mu dan orang orang yang menuntut ilmu pengetahuan (belajar) beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS.58:11)
Artinya kalau ALLAH mewajibkan umat islam belajar atau menuntut ilmu, maka umat Islam seharusnya pula membuat sekolah bukan?
Tidak mungkin belajar di luar dengan atap langit dan dipadang pasir. Dan untuk belajar harus ada sekolah, buku-tulis, pena, pencil, pengapus, bangku bangku, kapur, alat2 penerangan,tidak mungkin munulis di tanah dengan jari sebagai alat tulis bukan?
.
Untuk membuat buku2 tulis harus pula menanam pohon2kapas untuk bahan baku kertas dan kain baju, kemudian membuat fabrik kertas dan kain, serta alat2 transportasi; speda, mobil, dan seterusnya, dari bahan2 baku diberikan diatas tadiQS 57:25 .
Dengan kata lain umat islam harus belajar bermacam disiplin ilmu untuk bisa membuat industri kain untuk menutupi tubuh dan kertas, bisa membuat pena,pensil,alat penerang alat tranportsai, membuat senjata dll.

Setiap individu muslim harus bekerja keras dan menuntut ilmu sebanyk2nya,agar kehidupan individu musli kuat dan sehat.
Kalau keluarga sehat dan kuat ekonominya,maka bangsa juga kan kuat ekonominya. Jadi semua itu harus dimulai dari setiap muslim. Dari diri sendiri.
Yang akhirnya membawa umat islam kearah kemajuan2 dan memberikan lapangan kerja yang banyak untuk pemuda dan pemudi agar mereka dapat meningkatkan; kemakmuran, kesehteraan, keamanan, keharmonisan, dan akhirnya umat islam dapat hidup bahagia, aman sentosa.Indah sekali ajaran islam bukan? Umat islam menjadi umat yang produktif, producer, umat industri,pertanian yang bertaqwa kepada ALLAH.Umat rahmatan lil’alamin.
.
Jadi islam adalah ajaran2 yang membawa kemajuan2 dalam segala aspek penghidupan terutama bidang ekonomi, technologi dan Science.
.
Ulama2, Da’i2, kotip2, islamic scholars adalah orang2 yang tahu akan ilmu agama dan dekat dengan umatnya. Ulama2 adalah orang2 yang memberitahu ajaran2 islam kepada umat dan serta memberikan contoh bagaimana mengaplikasikan setiap perintah2 ALLAH itu dengan baik dan sempurna.
Ulama2 adalah tiang /tonggak kemajuan umat islam. Kalau ulama2 salah memahami ajaran2 islam,maka umat akan salah pula, kalau ulama2 benar memahami ajaran2 islam,maka umat menjadi umat yang benar pula,artinya umat menjadi umat yang maju ekonomi, technologi,banyak lapangan kerja tersedia.

Sekiranya ulama2 dapat menyampaikan apa tujuan hidup manusia yang sebenarnya menurut ALLAH kepada umat, maka pemuda2 islam akan belajar rajin dan bekerja sungguh2 untuk ALLAH dengan sebaik baiknya.
.
Kalaulah setiap muslim sudah mengetahui, maka setiap muslim akan takut (taqwa) kepada ALLAH kalau mereka tidak bekerja rajin dan sungguh2 untuk memakmurkan bumi ALLAH ini ALLAH akan marah kepada mereka.”….Sedangkan ALLAH Maha Melihat apa yang dikerjakannya(setiap waktu)”.QS.57:25.
.
Kemudian perintah ALLAH berikutnya adalah menjadi seorang Khalifah.
Orang2 yang beriman, berilmu dan sudah tahu cara bekerja untuk ALLAH yaitu memakmurkan bumi ini,maka dia diminta untuk menjadi seorang khalifah dalam masarakat.
Dia mengajak dan membimbing masarakat untuk bekerja rajin memakmurkan bumi ALLAH artinya memakmurkan masarakat, memberikan lapangan kerja kepada pemuda2 dan pemudi2, mendirikan sekolah2 bermacam disiplin ilmu agar setiap muslim bisa pula menjadi seorang khalifah atau pemimpin dalam kelompok2nya. Seperti yang dicontohkan oleh Aa Gym.

Inilah perintah ALLAH itu.
“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi”. (QS.35:39.)
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi ini”QS.2:30
Kesimpulan:
Tujuan hidup manusia di ciptakan oleh ALLAH sesuai dengan difenisi oleh ayat2 ALLAH tersebut dibawah ini;
1.QS.56″51.“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah(bekerja) kepada-Ku”
Tugas hidup manusia di ciptakan oleh ALLAH sebagi berikut dibawah ini:
2.(QS.11:61). “Dialah yang telah menciptakan kamu dari bumi (tanah), dan menjadikan kamu pemakmurnya. (menghuni dan mengolah hasil bumi untuk kemakmuran umat manusia).
3.(QS..57:25).”Dan Kami ciptakan besi (dan perak, emas, almunium tembaga, minyak, dll) yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (untuk di-olah), dan supaya ALLAH mengetahui siapa yang menolong agama Nya (Islam) dan Rasul2 padahal Allah tidak dilihatnya.
4.”.(QS.58:11)“ALLAH akan meninggikan orang orang yang beriman di antara mu dan orang orang yang menuntut ilmu pengetahuan (belajar) beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
5.QS.2:30″Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi ini”
“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi”. (QS.35:39.)
.
Demikianlah ALLAH memberitahukan, apa tujuan dan tugas hidup manusia di bumi ini menurut ALLAH yang menciptakan manusia.
.
Mudah2an kita sebagai pekerja2 atau hamba2 ALLAH yang baik,yang taat, maka marilah kita perbaharui niat dan tujuan hidup kita semoga kita semua mendapat kasih sayang , kepercaaan dan cinta ALLAH. Semoga hidup yang sekali ini akan sukses dan diberkahi oleh ALLAH.
.
Kalau kita cinta dan takut kepada ALLAH mari kita rajin2 belajar dan bekerja untuk mensejahterakan keluarga,masarakat dan umat islam pada umumnya agar umat2 lain dapat mencontoh cara hidup yang benar dari ALLAH.
.
Semoga penjelasan yang singkat ini dapat menggugah hati2 pemuda2 islam yang ingin melihat umat Islam berjaya kembali dalam segala aspek penghidupan.
Semoga masarakat islam menjadi masarakat Rahmatan lil’alamin buat kemanusian.Kalau benar itu datang dari ALLAH mohon di taati dengan baik,kalau salah itu datang dari saya karena kelamahan saya, mohon dikoreksi dan mohon maaf.
.
Jadi ajaran2 islam itu adalah indah sekali, ajaran2 yang membawa umat islam dan non islam kepada kemajuan2 dalam segala aspek penghidupan. Itulah ajaran ALLAH yang benar.
Sebaliknya ajaran2 yang mengatasnamakan islam tetapi tidak membawa umat menjadi sejahtera dan damai,maka pemahaman ajaran islam itu adalah salah kaprah.
.
Marilah saya ajak anda untuk berjuang menuju masarakat yang bermanfaat didunia berarti di akhirat. Berzikir, pikir dan ikhtiar
Keep your hands busy with works; keep your mouth busy with remembrance of Allah and leave inheritance as much as possible. Love your neighbor as you love yourself.
Hadist; Kamu belum beriman kepada Allah, kalau kamu belum mencintai tetangga kamu(baik islam maupun non islam)


Wallohu'alamu bissowab.

Rabu, 22 Agustus 2012

Thermometer Keimanan


Thermometer Keimanan

Rabu, 22 Agustus 2012, 23:03 WIB
a7x.web.id
  
Thermometer Keimanan

Ilustrasi


AL-AKHBAR ON LINE - Kadar keimanan seseorang dapat bertambah dan berkurang bagaikan thermometer.  

Setiap pribadi Muslim pada umumnya merasakan kadar keimanannya meningkat pada bulan Ramadhan. Mereka juga merasakan mudahnya melaksanakan berbagai tindakan kebajikan di bulan suci tersebut.
Bahkan tidak jarang di antara mereka yang menggunakan momentum Ramadhan untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya karena berbagai rangsangan yang memudahkan terlaksananya amal kebaikan.

Namun, tidak tidak setiap pribadi Muslim menyadari penyebab yang memudahkan terlaksananya berbagai kebaikan di bulan Ramadhan. Padahal jika direnungkan, peningkatan kadar keimanan di bulan tersebut dapat dilakukan melalui perenungan dan evaluasi sederhana sesuai dengan kapasitas akalnya.

Iman kata para ulama bagaikan pohon, ia akan tumbuh subur dengan disirami air dan ditaburi pupuk. Selanjutnya, ia akan berbuah sesuai dengan input yang diterimanya. Demikian pula dengan keimanan, ia akan tumbuh dengan menu utamanya amal saleh dan minumannya menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.

Dalam kaitan tersebut Sayyidina Ali RA berkata, "Iman bagaikan satu nuktah (titik) putih. Jika seseorang berbuat kebajikan, maka kadar keimanannya akan tumbuh dan memutihkan seluruh hati. Sedangkan nifak bagaikan satu nuktah (titik) hitam. Jika seseorang berbuat keburukan, maka kadar keimanannya akan berkurang sehingga menghitamkan seluruh hati."

Di dalam Alquran dan As-sunnah terdapat berbagai penjelasan yang menegaskan bertambahnya kadar keimanan dengan sebab perbuatan baik dan berkurangnya kadar keimanan dengan perbuatan buruk. 

Di antara penjelasan tersebut, Allah SWT berfirman, "Sungguh orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila nama Allah disebut maka hati mereka bergetar dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka keimanan mereka bertambah." (QS. Al-Anfaal: 2). 

Sedangkan di dalam As-Sunnah juga terdapat penjelasan serupa, di antaranya sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah merubahnya dengan tangan (kekuasaan)nya. Jika tidak mampu, maka hendaklah merubahnya dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka hendaklah merubahnya dengan hatinya. Dan yang terakhir itu adalah iman yang paling lemah." (HR. Muslim).

Tentu yang dimaksudkan dengan amal saleh yang menjadi menu utama penambahan kadar keimanan tersebut bukan sekedar ibadah dalam arti khusus seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, kendati ibadah khusus tersebut berkaitan langsung dengan kadar keimanan seseorang. 

Melainkan juga semua ibadah dan kebajikan secara umum seperti mengajarkan/mempelajari ilmu agama; membaca Alquran dengan pendalaman makna serta tafsirnya; merenungkan sirah nabi dan sirah orang-orang saleh; meneliti/merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah; dan semua sarana maupun prasarana yang menjadi penyebab terlaksananya perbuatan baik. 

Disamping menu utama tersebut, peningkatan kadar keimanan seseorang perlu diberi minuman berupa menjauhkan diri dari perbuatan buruk. Sebab, keburukan dalam segala bentuknya memiliki pengaruh negatif terhadap tubuh, hati, dan jiwa serta berpengaruh langsung terhadap kadar keimanan seseorang. 

Termasuk dalam kategori perbuatan buruk di sini adalah segala bentuk kesamaran (syubhat) yang meragukan hati, sebab ke-syubhat-an layaknya bara api yang dengan perlahan namun pasti merusak dan membakar hati.

Semoga Allah SWT memberikan kesadaran kepada kita untuk senantiasa berbuat baik di dalam dan luar Ramadhan, sehingga kadar keimanan kita senantiasa meningkat yang sekaligus berarti peningkatan petujuk (hidayah) atas berbagai petunjuk yang telah dianugerahkan kepada kita. Wallahua'lam.

Perlu Kreativitas Agar Jamaah Kembali ke Masjid


Perlu Kreativitas Agar Jamaah Kembali ke Masjid

Rabu, 22 Agustus 2012, 22:59 WIB

Perlu Kreativitas Agar Jamaah Kembali ke Masjid
Seorang warga tengah shalat di sebuah masjid (ilustrasi).

AL-AKHBAR ON LINE - JAKARTA – Ketua Bidang Hukum Wakaf dan Prasarana Dewan Masjid Indonesia (DMI), Fattah Wibisono, menilai menurunnya jumlah jamaah masjid pascaRamadhan disebabkan karena bulan Ramadhan mampu mengkondisikan masyarakat untuk beribadah baik secara pribadi maupun sosial.

"Umat Islam memiliki penghargaan khusus pada bulan Ramadhan karena pada bulan ini pahala ibadah berlipat ganda," ujar Fattah, Rabu (22/8).

Menurut dia, menurunnya jumlah jamaah masjid pascaRamadhan bisa dipahami karena banyak dari jamaah terutama yang berada di kota-kota besar pulang ke kampung halaman.

"Untuk masjid di daerah penurunan tidak terlalu signifikan. Misalkan di Lamongan, jumlah jamaah shalat Subuh masih cukup banyak. Karena itu, perlu ada kegiatan kreatif dari para pengurus masjid agar masyarakat memakmurkan masjid kembali," kata dia.

Fattah mencontohkan kegiatan shalat malam seperti yang dilakukan Masjid Al-Ishlah di Kecamatan Adiwarna, Tegal. Pengurus Masjid Al-Ishlah mengadakan kegiatan shalat malam selama empat hari tiap pekannya.

"Dan itu penuh sekali jamaahnya. Mereka shalat tahajud kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah, kultum, dan sarapan gratis," tutur Fattah.

Contoh lainnya adalah dengan mengadakan pemberdayaan ekonomi lemah dan malam bina iman dan taqwa (mabit). Seperti yang dilakukan sebuah masjid di Surabaya. Sebelum pengajian Ahad pagi yang diselenggarakan masjid tersebut, para pengurus masjid mengundang pedagang kaki lima untuk berjualan di halaman masjid. 

Mereka juga membina para pedagang tersebut dalam bentuk pemberian modal juga pembinaan rohani. “Hal tersebut saya kira mampu mendorong perekonomian masyarakat. Selain itu, kegiatan itikaf di masjid-masjid bisa dilanjutkan dengan mengadakan mabit. Hal tersebut memberikan pengaruh positif pada masyarakat untuk kembali ke masjid," kata Fattah.

Saudi Tindak Travel yang Tawarkan ONH Plus


Saudi Tindak Travel yang Tawarkan ONH Plus

Rabu, 22 Agustus 2012, 22:36 WIB
  
Saudi Tindak Travel yang Tawarkan ONH Plus

Hotel-hotel yang menawarkan fasilitas 'Haji Bintang Lima' menjamur.



AL-AKHBAR ON LINE - MAKKAH -- Kementerian Haji Arab Saudi bakal menindak perusahaan haji yang menawarkan layanan haji VIP. Perusahaan atau travel yang menawarkan layanan tersebut bisa dijatuhi denda 100 ribu Saudi Arabia Real (SAR).

Kebijakan itu dikeluarkan menyusul kritik dari Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Ahmad atas promosi 'haji bintang lima'. "Layanan seperti itu tidak sesuai dengan ibadah yang merupakan rukun Islam kelima ini. Haji adalah perjalanan spiritual, bukan perjalanan bermewah-mewahan," kata seorang pejabat di Kementerian Haji Saudi.

Di Indonesia, haji VIP dikenal dengan sebutan 'Haji Plus' atau 'ONH Plus'. Perusahaan atau travel penyelenggara haji VIP menawarkan layanan seperti hidangan mewah, fasilitas televisi satelit dan layanan akes internet berkecepatan tinggi di penginapan para jamaah. Alasan itulah yang membuat Kementerian Haji Saudi bakal menindak perusahaan yang memberikan fasilitas mewah kepada para jamaah.

Selain itu, Kementerian Haji Saudi juga mengeluarkan aturan berisi para ulama dilarang menjadi model iklan perusahaan-perusahaan penyelenggara haji. Peraturan itu dikeluarkan menyusul menjamurnya hotel-hotel di Makkah dan sekitarnya.

Seperti disitat Saudi Gazette, Selasa (21/8) kemarin, peraturan baru itu mengakhiri perdebatan tentang apakah perusahaan-perusahaan itu mengeksploitasi para dai terkemuka untuk menarik umat muslim berangkat haji bersama mereka.

Kementerian Haji Saudi bakal bertindak tegas kepada perusahaan yang melanggar aturan tersebut. Mereka yang melanggar bakal dilarang memberikan akomodasi kepada jamaah haji di sekitar Masjidil Haram dan tempat-tempat suci lainnya.

Koran Al Watan
 melaporkan, Kementerian Haji Saudi menjelaskan perusahaan penyelenggara haji boleh menunjuk dai terkemuka untuk menjadi pembimbing jamaah mereka. Tetapi namanya tidak boleh dicantumkan dalam iklan jasa pemberangkatan haji/umrah yang mereka tawarkan.

Keputusan itu diambil pihak Kementerian Haji Saudi lantaran banyak perusahaan haji yang menggunakan nama para dai terkenal untuk menarik ongkos haji lebih tinggi.
Sumber: Saudi Gazette