MOHON DUKUNGAN

MOHON DUKUNGAN

Senin, 28 Oktober 2013

MOHON DO'A DAN DUKUNGAN

Sudah dua hari ga makan pa, badan saya lemas ... !!! ujar salah seorang siswi kelas VII ketika saya tanya atas kebiasaannya tdk masuk sekolah. Kenapa ga makan ..... ? tanyaku, habis ga ada yg dimakan pa, sy tdk punya org tua, sehari-hari sy ikut dgn teteh saya yg kebetulan juga ga mampu,hari ini makan besokmah entah apa yg akan dimakan, jawab siswi tersebut kepadaku.

Begitulah potret buram keadaan masyarakat di satu kampung yg tdk jauh dari Yayasan Pendidikan milik keluargaku. Padahal kampung tersebut berada di sentra pertanian yg ada di Kabupaten Serang yg seharusnya dia tdk merasakan penderitaan seperti itu, tapi faktanya demikian.

Siswa-siswi yg sekolah dilembaga saya hampir 80% berasal dari masyarakat tidak mampu, setiap menjelang tahun ajaran baru saya harus putar otak mencari dana guna memenuhi kebutuhan dasar mereka di sekolah. tanpa menyediakan seragam, sepatu, tas, dan alat tulis lainnya mustahil mereka akan sekolah.

Ketika kegiatan belajar sudah dimulaipun, saya harus rajin-rajin mengecek kehadiran siswa-siswi di kelas, tanpa ada pengecekan, saya yakin kegiatan belajar mengajar tdk akan berjalan efektif akibat karena banyaknya siswa yg tdk masuk sekolah, ketidak hadiran mereka bukan karena malas melainkan karena ketidakmampuan mereka unt memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.

Kenyataan tersebut yang mendorong saya dan keluarga berusaha mencari terobosan-terobosan guna memenuhi hajat kebutuhan mereka agar bisa mengenyam pendidkan yang selayaknya. Saya menyakini dengan cara demikian keadaan sosial ekonomi yg mereka alami saat ini ke depanya akan bisa lebih baik bagi.

Atas dasar tersebut saya berbagi tugas dengan keluarga. dan kebetulan keluarga menugaskan saya utk berjuang di level kebijakan.

Teman-teman yg saya hormati, izinkan saya melalui media sosial ini utk meminta do'a restu dan dukungannya atas pen-CaLegan di DPRD Kab. Serang.

SALAM PERJUANGAN.
WASSALAM
MIHDAR

AKTIPIS PARLEMEN JALANAN SAATNYA UNTUK TAMPIL

"siki mah sing ane duit te bae sing dicoblos, arep kenal arep ore tah"
Sekarang mah yg ada uangnya aja yg dicoblos, mau kenal atau tidak

Demikian sepenggal kalimat yg diucapkan kembali oleh salah seorang teman (caleg) yg mampir sambil shar-ing dgn ku yg sebelumnya (mungkin) habis konsolidasi.

Kegundahan dan kegelisahan ini yg (mungkin) dirasakan oleh sebagian caleg yg hanya bermodalkan idealisme (visi dan misi-saja red) manakala melihat faktanya demikian yg terjadi pada realitas politik sekarang ini.

Ada yg membuatku tercengan dan heran sekaligus salut (bangga) terhadap mereka, justru semangatnya bukan tambah kendor malahan tambah berlipat, seakan mendapat energi baru yg berlipat ketika menghadapai realitas politik seperti itu.

Bagi mereka kalau realitasnya tdk seperti ini, saya yakin tdk akan ikut berkompetisi dalam pileg yg sebentar lagi akan dilaksanakan pada tahun 2014. Doktrin mereka "Kalau tdk sekarang kapan lagi, kalau tidak kita siapa lagi" .... ?

Doktrin tersebut tertancap kuat dalam ruh perjuangan mereka. mereka meyakini bahwa perjuangan itu harus menyeluruh (total). Sekali melangkah pantang untuk mundur dari perjuangan.

Itulah yg saya tangkap dari para caleg muda yg sekarang tampil manggung, saya tau beberapa tahun yg lalu (mereka) rata-rata adalah para aktifis pergerakan yg sehari-harinya tdk terlepas dari pergerakan palemen jalanan.

Hanya saja ada yg harus diperhatikan,berjuang pada level pengambil kebijakan (tdklah) sama persisi seperti pada level parlemen jalanan. Godaan akan dirasakan lebih besar lagi menghadap di depan mata mereka. Idealisme mereka akan berhadapan langsung dengan pragmatisme sesat yg kelihatan banyak menjanjikan peluang kenikmatan sesaat tetapi kepahitan berkepanjanagna akan dirasakan mereka-mereka yg termarjinkan akibat kebijakan yg sesat.

Bravo utk caleg-caleg muda, pada pundakmulah digantungkan harapan
Salam perjuanagan
MIHDAR