MOHON DUKUNGAN

MOHON DUKUNGAN

Senin, 06 Agustus 2012

Mengejar Ridha Allah di Malam Ke-18 Ramadhan


Mengejar Ridha Allah di Malam Ke-18 Ramadhan



    AL-AKHBAR ON LINE - Memasuki fase kedua Ramadhan, biasanya banyak ibadah umat muslim yang mulai mengendor.  Padahal, justru di fase kedua yang disebut magfhirah inilah, Allah Subhanahu Wa Ta’alamemberikan ampunan terhadap dosa-dosa kita.

    Menjelang berakhirnya fase kedua atau lebih tepatnya malam ke-18 Ramadhan, bahkan ganjaran bagi amal yang kita lakukan menjadi semakin besar. Tak tanggung-tanggung, dengan melakukan ibadah tarawih, maka Allah akan memberikan ridha kepada diri kita maupun orang tua kita.

    Sering kita mendengar ridha, yang juga sering disebut dengan restu maupun berkat. Tapi, apakah kita mengerti apa arti harafiah dari kata tersebut? Ridha sendiri merupakan suatu kata sifat yang menggambarkan perasaan yang cukup dan puas, serta tidak menginginkan yang lain. Dalam Surat Al Baqarah Ayat 207, dijelaskan tentang orang-orang yang mencari ridha Allah.

                (207) وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِى نَفْسَهُ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللهِ وَاللهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ

    “Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih ridha Allah swt. Dan adalah Allah Maha Penyantun terhadap hamba-hamba-Nya (Al Baqarah: 207)

    Ayat ini menunjukkan gambaran nyata mengenai seseorang yang rela mengorbankan segala yang dimilikinya semata-mata untuk meraih ridha Allah dalam totalitas kehidupannya. Karena apa? Karena ridha Allah merupakan sebuah target puncak dari sebuah proses panjang konsistensi keimanan yang merupakan implementasi nyata dari kesempurnaan takwa
    Sungguh mulia ya maknanya? Sekarang, jika dengan beribadah di malam ke-18 Ramadhan dan kita dijanjikan bisa mendapatkan semua nikmat tersebut, apakah bukan hal yang luar biasa? Itulah janji-janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang hanya diturunkan pada bulan Ramadhan.

    Selain itu, ini waktunya untuk tidak bersikap egois. Dari banyaknya keutamaan malam Ramadhan, hanya sedikit yang menyertakan pahala kepada kedua orang tua, malaikat penjaga kita di dunia. Umumnya keutamaan hanya menyangkut diri kita.

    Ini saatnya untuk menunjukkan sebenar-benarnya bakti kepada ayah dan ibu kita. Kita tidak hanya bisa menikmati kenikmatan puncak keimanan seorang diri, namun juga dengan kedua malaikat kita. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga memberikan ridha-Nya kepada mereka. Mari, kita tegakkan ibadah di malam Ramadhan. Allahu Akbar!

    Tidak ada komentar: